Pemko Batam Fasilitasi Seminar Amerika - Indonesia, Tingkat Hubungan Bilateral Bidang Ekonomi

    Pemko Batam Fasilitasi Seminar Amerika - Indonesia, Tingkat Hubungan Bilateral Bidang Ekonomi

    Batam - Seminar kerjasama ekonomi US-Indonesia digelar di Aula Engku Hamidah Lantai 4 Kantor Walikota Batam, Rabu (19/10) siang. Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyambut baik seminar ini. Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid, menyampaikan potensi investasi di Batam begitu banyak.

    Terlebih kini, Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga merupakan exofficio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, alhasil perizinan dan sebagainya terintegrasi.

    "Salah satu perusahaan asal Amerika yang ada di Batam da telah lama beroperasi adalah McDermott. Alhamdulillah memberikan manfaat. Kami membuka diri, jika ada investor yang masuk ke Batam, " ujarnya.

    Saat ini Pemko Batam sedang giatnya membenahi Kota. Menurutnya, ini dilakukan agar investor datang dan betah menanamkan modal di Batam. "Ini juga didukung kekompakan Forkopimda. Ketika ada masalah di industri diselesaikan dengan baik, " imbuhnya.

    Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Yusfa Hendri menambahkan, Batam dan Amerika, sudah memiliki hubungan yang lama. Seperti yang disampaikan Sekda yakni terdapat sejumlah perusahaan Amerika di Batam dan telah membawa manfaat ekonomi, terkhusus penyerapan tenaga kerja.

    "Amerika sendiri merupakan salah satu  potensi ekspor terbesar Batam. Seperti tahun ini, jika paling tinggi ke Singapura dengan persentase 44 persen, ke Amerika sebanyak 20 persen dengan nilai ekspor lebih dari USD 2 miliar, " ungkapnya.

    Seminar ini sendiri,  diselenggarakan oleh Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatra, bekerja sama dengan pemerintah Kota Batam dan BP Batam. Program sehari ini berfokus pada menginformasikan peserta tentang berbagai fasilitas promosi perdagangan dan pembiayaan yang ditawarkan oleh Amerika Serikat untuk memperkuat hubungan bisnis AS-Indonesia .

    Konsul AS untuk Sumatra Gordon Church berterimakasih kepada Pemko Batam yang telah memfasilitasi seminar ini. Ia menyampaikan bahwa perdagangan dua arah antara Amerika Serikat dan Kepulauan Riau mencapai lebih dari USD 3 miliar tahun lalu.

    Dan, perusahaan-perusahaan AS di Zona Perdagangan Bebas Batam berkontribusi pada perekonomian daerah dengan mempekerjakan lebih dari 10.000 penduduk Kepulauan Riau.

    "Seminar ini ditujukan untuk meningkatkan hubungan bilateral, terkhusus dalam bidang ekonomi, " ujarnya.

    Dalam seminar ini, pembicara dari AS memaparkan bagaimana pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis Indonesia dapat memanfaatkan hibah, pinjaman, dan bantuan teknis dari berbagai lembaga pemerintah AS untuk mewujudkan proyek pembangunan dari tahap konseptual menjadi kenyataan, termasuk bantuan untuk pengembangan studi kelayakan, peluang pembiayaan untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan layanan  business matching  dengan mitra Amerika. Seminar tersebut mencakup sesi yang berfokus pada prosedur untuk memperoleh visa bisnis AS.

    Perwakilan Kementerian Perdagangan AS yang menjadi salah satu pembicara juga mendorong para peserta seminar untuk menghadiri KTT SelectUSA Investment yang dijadwalkan 1-4 Mei di National Harbor, Maryland, AS. KTT ini adalah acara puncak di Amerika Serikat untuk promosi FDI yang menghubungkan investor, perusahaan, organisasi pengembangan ekonomi, dan pakar industri. 

    Seminar tersebut dilaksankan mengikuti kunjungan Asisten Menteri Perdagangan AS Grant Harris awal pekan ini. Wakil Sekretaris memimpin delegasi perusahaan AS dalam misi perdagangan yang berfokus pada manufaktur tingkat lanjut di Jakarta dan di Batam, di mana mereka melakukan kunjungan lapangan ke OSI Electronics dan PT Sat Nusapersada.

    Zulfahmi

    Zulfahmi

    Artikel Sebelumnya

    Deklarasi Dukung Ganjar  2024, Menuai Kontroversi...

    Artikel Berikutnya

    Atlit Panahan BP Batam Sabet Medali Emas...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami